Friday, June 17, 2016

Anlisa "5 peran pemerintahan terhadap pembangunan"(Public Policy)

1.    


Analisa 5 peran pemerintah dalam pembangunan dan berikan contohnya
-        Stabilisator
-        Inovator
-        Modernisator
-        Pelopor
-        Pelaku sendiri

2.    Jelaskan perbedaan beserta contoh antara development of administration dan administration of development ?
Jawab :
Pembangunan pada hakekatnya adalah suatu proses transformasi masyarakat dari suatu keadaan pada keadaan yang lain yang makin mendekati tata masyarakat yang dicita-citakan, dalam proses transformasi itu ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu keberlanjutan (continuity) dan perubahan (change), tarikan antara keduanya menimbulkan dinamika dalam perkembangan masyarakat (Djojonegoro,1996: 7).
Administrasi pembangunan merupakan bagian administrasi negara yang berkaitan dengan proses adminstrasi dari suatu program pembangunan, dengan metode yang digunakan terutama oleh pemerintah untuk melaksanakan kebijakan dan kegiatannya yang telah direncanakan guna menemukan sasaran pembangunan. Pembangunan nasional memiliki dua dimensi, yaitu dimensi inti dan kerangka pokok serta Dimensi majemuk dan kompleks. Didalam pembangunan nasional terdapat kebijaksanaan berupa Kebijaksanaan sektoral dan partial serta kebijaksanaan terpadu. Pembangunan nasional merupakan salah satu perencanaan pemerintah yang berkaitan erat dengan kebijakan dan strategi pembangunan nasional yang menyangkut pemilihan alternatif tindakan yang dipilih pemerintah untuk mencapai tujuannya dan berpengaruh terhadap berbagai bidang kehidupan (multidimensional, mencakup berbagai bidang yaitu politik, ekonomi,sosial budaya,pertahanan dan keamanan)[1]. Fungsi pemerintah berkaitan erat dengan kedudukan negara terhadap warganya, dan peran pemerintah dalam pembangunan nasional adalah selaku stabilisator, modernisator, inovator, pelopor, dan pelaksana sendiri.
Berdasarkan tupoksi dari admnistrasi pembangunan tersebut sangat jelas tercantum pada Ruang lingkup atau cakupan administrasi publik yang sangat kompleks.  Namun tergantung perkembangan kebutuhan dan dinamika masalah yang dihadapi masyarakat. Dikatakan Chandler dan Plano (1988:3) bahwa kehidupan manusia menjadi semakin kompleks maka apa yang akan dikerjakan oleh pemerintahan atau administrasi publik juga semakin kompleks. Untuk mengetahui ruang lingkup administrasi publik maka bisa dikaji dari tulisan-tulisan teoritisi dan praktisi administrasi publik yang populer dan dapat dijadikan dasar.
Seperti yang telah diketahui, dalam proses pembangunan tidak lepas dari iringan beberapa indicator yang tercantum dalam 5 peran pemerintah untuk pembangunan, antara lain :
1.    Peran sebagai stabilitator, yaitu pemerintah harus mampu menciptakan adanya keadaan politik sosial dan ekonomi yang stabil dan mantap. Di bidang politik misalnya, pemerintah terus berupaya mengamalkan, mengamankan, dan mempertahankan ideology Negara Pancasila dari segala macam upaya untuk merusak nilai pancasila itu sendiri, baik dalam maupun luar negeri[2] . Di bidang sosial, pemerintah berupaya menanamkan nilai-nilai budaya bangsa yang telah menjadi milik bangsa Indonesia sejak lama, agar masyarakat tidak terpengaruh nilai-nilai lain yg negative[3]. Di bidang ekonomi, pemerintah berupaya membangun berbagai macam sector ekonomi secara merata di seluruh daerah guna meningkatkan pendapatan rakyat

2.    Peran sebagai Inovator, Pemerintah dalam pembangunan memiliki peran salah satunya selaku inovator. Ditinjau dari segi administrasi pembangunan, inovasi berarti temuan baru, metode baru, sistem baru, dan yang terpenting adalah cara berpikir baru. Dengan demikian selaku inovator, pemerintah sebagai keseluruhan harus menjadi sumber dari hal-hal baru tersebut (teman, metode, sistem, cara berpikir). Kemampuan sebagai Inovator Pembangunan. adalah kemampuan menterjemahkan program pembangunan daerah dengan bahasan yang sederhana serta menggugah keinginan dan keikutsertaan masyarakat dalam bidang pembangunan.

3.    Peran sebagai Modernisator, Pemerintah bertugas untuk menggiring masyarakat kearah kehidupan modern, yaitu kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemampuan dan kemahiran menejerial, kemampuan mengolah kekayaan alam, memiliki sistem pendidikan nasional yang andal sehingga mampu menghasilkan SDM yang produktif, memiliki landasan kehidupan polotik yang kukuh dan demokratis, memiliki visi yang jelas tentang masa depan, rakyat mampu mengambil keputusan yang rasional tentang nasibnya, bersedia mengambil resiko dan orientasi masa depan, serta bersedia menerima perubahan.

4.    Peran sebagai Pelopor, Pemerintah harus menjadi panutan (role model) bagi seluruh masyarakat, baik buruknya perilaku yang dipraktikkan oleh orang-orang yang berada dilembaga pemerintahan juga memberikan pengaruh besar terhadap psikologi masyarakat yang melihat dan memahaminya. Karena ketika pemerintah mengeluarkan statement akan sesuatu (dilarang korupsi) tetapi mereka (orang-orang parlemen) yang melakukan hal tersebut. Sehingga pada akhirnya timbullah rasa ketidakpercayaan anatara masyarakat dengan pemerintahan.

5.    Peran sebagai Pelaksana sendiri, Meskipun benar bahwa pelaksanaan berbagai kegiatan pembangunan merupakan tanggung jawab nasional dan bukan menjadi beban pemerintah semata, karena berbagai pertimbangan, seperti keselamatan negara, modal yang terbatas, kemampuan yang masih belum memadai.
Dari penjelasan diatas timbul lah pertanyaan, bagaimana implementasi dari kelima peran pemerintah tersebut di Indonesia ? Sebagai pengamat yang kritis jika kita menanggapinya dengan simple saja kita bisa mendapatkan jawabannya, tentunya tidak terlepas dari adanya sisi baik dan buruk. Banyak sekali study kasus yang bisa kita telaah dan menjadi acuan untuk menemukan jawaban dari setiap pertanyaan dalam pembangunan Indonesia ini. Misal, Penyanyi dangdut Zaskia Gotik Saat itu ia menyebut lambang sila kelima Pancasila adalah 'bebek nungging'. Padahal, lambang sila kelima  padi dan kapas yang berbunyi, "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kan sudah jelas dalam peran pemerintah sebagai stabilitator dibidang politik yang harus bisa mempertahankan ideology dan nilai-nilai pancasila, lalu apa yang terjadi jika idiologi Negara sendiri di jadikan sebagai bahan mainan ? ternyata pada akhirnya bukan diberikan hukuman, Zaskia Gotik dijadikan sebagai Duta Pancasila. Yang kedua peran pemerintahan sebagai inovator yang memberikan ide-ide dan gagasan baru kepada masyarakat untuk sebuah gerakan menuju proses modernisasi, namun di Indonesia apa yang terjadi ? bukan nilai positive yang terdapat, melainkan maraknya Kasus pencabulan yang terjadi dimana-mana, kita juga tidak bisa menyalahkan satu pihak saja yaitu masyarakat awam. Tetapi lihat lah para actor innovator kita (lembaga pemerintahan) apa yang dilakukan mereka ketika sidang paripurna ? Banyak anggota dewan yang tidur dan menonton film porno. Tidak hanya itu, bahkan banyak diantaranya pejabat-pejabat Negara yang terlibat kasus prostitusi, nikah-ceraikan istri, kekerasan rumah tangga dan itu menjadi Hot News di media sehingga terpublikasi secara merata diseluruh penjuru daerah, akibatnya apa ? Maka masyarakat juga akan melakukan hal yang demikian. Karena walapun banyak ide-ide yang cemerlang dari beberapa pihak untuk hal yang positive namun kontruksi yang konkrit lebih disukai banyak orang untuk ditiru (Masyarakt meniru berdasarkan praktik). Melihat peran pemerintah sebagai modernisator yang menggiring masyarakat ke modernisasi, salahsatunya adalah dibidang ilmu pengetahuan, dan lucunya dinegeri ini (Indonesia) yang sangat pantas ditetapkan sebagai Negara yang “Maju Tak Gentar Membela Yang Bayar” dan “Orang Pintar tak Perlu di bayar dan dihargai” kenapa demikian ? sangat jelas, ketika anak – anak Indonesia yang  sudah mampu menciptakan Mini Car yang bertujuan untuk mengatasi kemacetan diindonesia, namun produk anak bangsa semacam diboikot oleh pemerintah dengan alasan hal itu tidak kondusif dan melihat jika nanti semakin banyak orang yang membeli mobil mini dengan harga murah ini maka semakin meningkat pula kemacetan diberbagai daerah. Namun apa yang terjadi ? tiba-tiba Mini car seperti Alya (Toyota), Agya, Picanto, dan mobil mini lainnya bermunculan. Bahkan salah satu Perakit sayab pesawat terbaik didunia ada di Indonesia yaitu Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie yang samasekali tidak ada upaya pemerintah dalam memanfaatkan SDM yang sudah ada dengan alasan tidak sanggup membayar gaji. Apakah ini rasional ? sungguh sangat disayangkan produk bangsa sendiri diboikot karena adanya persenan (Kong kali Kong) dari perusahaan luar yang ingin berkontribusi di Indonesia. Pemerintah sebagai pelopor atau sebagai panutan masyarakat, baik buruknya dari apayang di[raktikkan oleh actor pemerintahan ini sangat mempengaruhi pola fikir masyarakat, terlebih lagi masyarakat awam. Nah, ketika actor pemerintahan mengeluarkan statement yang mengatakan “Korupsi itu haram” tapi apa yang terjadi ? mari flashback kembali kasus korupsi dana Al-Qur’an yang dilalkukan oleh Menteri Agama (Suryadharma) yang mengatakan mereka itu adalah orang islam namun berkelakuan seperti itu. Ranah pemerintahan tidak lepas dari maraknya kasus korupsi dan keburukan pemerintahan disimak dan diamati oleh publik, jadi tidak heran birokrat-birokrat di Indonesia saat ini korupsi semua, prinsip mereka uang dulu baru kerja setelah kerja dengan hasila yang gak maksimal tapi mintak uang lagi, contohnya jabatan yang paling kecil yang dulu tidak diminati sedkit pun oleh orang-orang tapi sekarang orang berlomba-lomba mndapatkan jabatan itu, yaitu Keuchik/kepala desa. Karena apa? Karena besarnya anggaran desa sehingga orang-orang berlomba jadi kepala desa bukan untuk sesuatu manfaat yang baik namun untuk menikmati anggaran desa tersebut. Dan yang terakhir yaitu peran pemerintah sebagai pelaksana sendiri, dengan maksud pemerintah sebagai pelaksana  pembangunan yang secara konstitusional harus dilakukan oleh pemerintah bukan pihak swasta. karena tidak diminati oleh masyarakat dan karena secara konstitusional memang merupakan tugas pemerintah, Misal : bagaimana mungkin jika APBN/APBA/APBK bukan diatur oleh Negara melainkan perusahaan/isntansi swasta, apakah rasional ? karena dalam tugas Negara sudah sangat jelas tufoksi nya yaitu untuk mencapai kesejahteraan (Berdasarkan pancasila), bukan perusahaan swasta yang tujuan nya (Para pemilik modal) untuk meraih keuntungan dari sumber daya yang di kuras. Namun inilah Indonesia, pembangunan akan maksimal jika ada bantuan dari perusahaan swasta ? tapi kan Indonesia ada anggaran khusus? Iya betul, tapi banyak nya uang anggaran tidak cukup untuk terealisasinya program pemerintah, karena sudah dulu terealisasi untuk memperindah dompet dan rekening actor yang berperan.
Development Of Administration dan Administration Of Development, sesuatu yang yang tidak bisa terpisahkan dalam konteks kajian administrasi Negara. Karena  dalam hubungan pembangunan adminstrasi dengan administrasi pembangunan adalah bahwa Pembangunan Administrasi dalam rangka Administrasi Pembangunan dilaksanakan secara sadar, komprehensif, terencana, bertahap, dan berkesinambungan, serta diarahkan pada pencapaian tujuan akhir bangsa yang ditujukan pada peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat yang merupakan tujuan pemerintah dalam perencanaan pembangunan nasional dan harus berjalan efektif untuk menentukan arah perubahan bangsa.
Defeinisi Development Of Administration dan Administration Of Development :
1.    Development of administration. Penyusunan kebijakan penyempurnaan Administrasi Negara, meliputi:: Kepemimpinan, koordinasi, pengawasan, Administrasi fungsional: (kepegawaian, keuangan, sarana-sarana lain dan perlembagaan dalam arti sempit). Contoh : Memberikan masukan bagi kebijakan publik dan mempersiapkan keputusan bagi kegiatan masa depan yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan menggunakan sarana secara optimum dalam agenda masyarakatnya.
2.    Administration of Development, Proses perumusan kebijakan pembangunan, biasanya dalam bentuk rencana pembangunan. Pelaksanaannya secara efektif. Contoh : Menggerakkan sumber daya yang ada dan mendorong berjalannya organisasi menerjemahkan kebijakan dan rencana menjadi program dan proyek yang konkrit (Terealisasinya program untuk mengatasi masalah publik : Masayarakat membutuhkan air bersih, jalan yang bagus, dan taman)
Kedua ruang lingkup tersebut saling berkaitan satu sama lain untuk menghasilkan kebijakan. Proses perumusan kebijakan masuk ke dalam ranah administrasi negara sedangkan substansinya bisa berasal dari ilmu lain (politik, ekonomi, sosial, budaya, hankam, dan sebagainya). Formulasi kebijakan bisa saja merupakan proses politik maupun proses administrasi. Kebijakan yang sudah diambil, perlu ada partisipasi masyarakat. Di akhir dari dua ruang lingkup tadi adalah tercapainya perubahan suatu negara ke arah modernisasi, pembangunan bangsa, pembangunan sosial ekonomi. Partisipasi masyarakat diperlukan agar kebijakan tersebut bisa berhasil dan tercapailah perubahan ke arah modernisasi, pembangunan bangsa dan pembangunan sosial.




Daftar Pustaka
·         Djajasumarga, kasum, Prinsip-prinsip pengelolaan pembangunan nasional, cet. Kesatu (Jakarta:Penerbit IKIP Semarang Press, 1992)
·         Nugraha, Safri. et al, Hukum Administrasi Negara, cet. Kesatu (Jakarta:Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007)
·         Siagian, Sondang P, Administrasi Pembangunan (konsep, dimensi, dan strateginya), cet. Ketiga (Jakarta:Penerbit PT Bumi Aksara, 2003)
·         Sumarwoto, Otto. 2004. Ekologi, Lingkungan Hidup, dan Pembangunan (Edisi kesepuluh). Jakarta
·         Sugandhy, Aca dan Hakim, Rustam. 2007. Prinsip Dasar Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan. Jakarta: Bumi Aksara. p. 22





[1] Nugraha, Safri. et al, Hukum Administrasi Negara, cet. Kesatu (Jakarta:Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007) hal. 376
[2] Siagian, Sondang P, Administrasi Pembangunan (konsep, dimensi, dan strateginya), cet. Ketiga (Jakarta:Penerbit PT Bumi Aksara, 2003) hal.143
[3] Siagian, Sondang P, Administrasi Pembangunan (konsep, dimensi, dan strateginya), cet. Ketiga (Jakarta:Penerbit PT Bumi Aksara, 2003) hal.101

No comments:

Post a Comment