Thursday, September 21, 2017

Analisa Perbandingan Demokratisasi Vietnam dan China

“Perbandingan Demokratisasi Vietnam dan China ( EFEK DOI-MOI VIETNAM 1987 DAN REFORMASI EKONOMI CHINA 1978)”

       Vietnam dan China, berbicara mengenai dwinegara yang masing-masing mempuanyai sistem dan idiologi yang sama, yaitu sama-sama komunis. Walaupun dengan sistem komunis nya, namun dalam praktek nya dinilai adanya demokratisasi. Bagaimana tidak, rezim pemerintahan Vietnam misalnya yang memulai membatasi lengkah dan kekuasaan partai komunis negaranya (Vietnam Comunis party) semenjak reformasi pada tahun 1987 merupakan proses transformasi legitimasi berdasarkan indicator demokrasi non-institusional untuk mencapai cita-cita Negara yang mewujudkan distribusi pendapatan yang merata, agar masyarakat hidup dengan sejahterah. Pada awalnya rezim pemerintahan Vietnam melarang campur tangan investor untuk proses pembangunan, namun pasca reformasi para investor dipersilahkan untuk berinvestasi di Vietnam guna untuk meningkatkan pendapatan perkapita ekonomi masyarakat Vietnam yang dinilai mulai tertinggal dari Negara-negara ASEAN lainnya.
    Namun berbeda dengan China, yang menjunjung tinggi akan nila-nilai komunis dan idiologi sosialis nya. Dengan meletakkan Negara sebagai actor utama dalam pembangunan perekonomiannya. Pada saat itu rezim partai komunis china memimpin (CCP) dengan statement nya yang mengatakan bahwa industrialisasi menjadi prioritas utama, dengan mengontrol sebagian besar sektor ekonomi maka sumber ekonomi di fokuskan untuk membangun pabrik-pabrik industri. Masyarakat pedesaan diperintahkan untuk pindah ke kota, pada akhirnya kenyataan tidak sesuia dengan harapan, rezmi pemerintahan saat itu berharap dengan industry pabrik dapat memakmurkan masyarakat, namun realita nya sangat bertola-belakang dengan apa yang di harapkan, pada akhirnya masyarakat banyak yang kelaparan karena minimnya partisipasi di sektor pertanian. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka revolusi terjadi di china pasca reformasi 1978.
Berikut perbandingan proses Demokrasi Vietnam Dan China :
     Seperti yang telah diketahui, bahwa Negara Vietnam dan China merupakan Negara di bawah rezim authoritarian yang menghadapi persoalan ketertinggalan kemudian melakukan reformasi. Dengan adanya reformasi memungkinkan adanya keterbukaan dan kebebasan individu untuk berpatisipasi dalam ekonomo. Memang pada dasarnya Vietnam dan China merupakan realitas kasus Authoritarian Capitalism, dimana Negara dengan rezim authoritarian menerapkan sistem kapitalis. Kapitalis yang diasosiasikan dengan demokrasi menekankan kebebasan (Freedom) yang rasional nya bertolak belakang dengan rezim authoritarian yang mengontrol segala aspek kehidupan masyarakat dibawah kekuasaan absolute, sedangkan demokrasi menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan, dan pemerintah hanya sebagai penyelenggara kebijakan.
        China pra reformasi, bermula pada tahun 1949 pemerintahan sosialis china menerapkan strategi pembangunan industry berat , dimana pemerintah mengontrol segala pembangunan ekonomi masyarakat dengan membangun pabrik-pabrik. Kesalahan yang fatal pun terjadi, masyarakat diperintahkan untuk pindah ke kota, pada akhirnya kelaparan merajalela karena partisipasi masyarakat dibidang pertanian sangat minim sekali. Pada akhir tahun 1960 shina terjebak dalam bencana ekonomi dan kemanusiaan, dan strategi Mao Ze Dong dianggap gagal. Pada tahun 1961 dengan berakhirnya rezim Mao Ze Dong yang digantikan dengan kepemimpinan Xiaoping, maka segala kebijakan pun berubah dan hak petani dikembalikan, dibuka kembali sektor privat, kebebasan-kebebasan yang lebih besar diberikan pada sektor produksi, dan investasi di kurangi, hal ini lah sebagai awal mulai terjadinya reformaso ekonomi di china.
        Pada tahun 1978 terjadilah reformasi china, awal mula pergerakan oleh kelompok petani di desa xiaogang provinsi Anhui. Pasca reformasi menyebabkan peningkatan ekonomi yang berat, namun permasalahan yang timbul yaitu permasalahan sistem desentralisasi yang diterapkan serta pengaturan zona ekonomi khusus yang menghantarkan china pada ketimpangan ekonomi antara daerah pantai dengan wilayah pedalaman. Desentralisasi dinilai melemahkan para petani pedalaman yang dibiarkan begitu saja mengatur daerahnya sendiri, karena dengan sistem desentralisasi menyebakan lahirnya raja-raja (penguasa) kecil di masing-masing daerah. Akibat polemic inilah sebagai bentuk terjadinya demokratisasi, karena pada tahun 1989 ribuan mahasiswa berunjuk rasa dengan aksi mogok makan di lapangan Tiananmen.
    Kondisi Vietnam pra reformasi tidak jauh berbeda dengan China. Pra reformasi VCP mengeluarkan kebijakan Land reform “mengkolektivitasi seluruh lahan”. Bukannya memberikan manfaat dan meningkatnya pembangunan, namun menyebabkan keterpurukan serta terjadinya krisis legitimasi masyarakat terhadap rezim pemerintahan.

        Namu pada tahun 1986, terjadilah reformasi Vietnam. Yang di komandoi oleh Partai Komunis Vietnam. Dalam agenda Doi Moi (Renovasi), peningkatan kesejahteraan masyarakat akan diupayakan melalui usaha-usaha unit kecil masyarakat, dan investor dipersilahkan untuk membantu proses pembangunan, serta menganut sistem desentralisasi. Pada akhirnya, tahun 1995-2001 sebagai periode kebangkitan pembangunan dan ekonomi Vietnam.

No comments:

Post a Comment