Tipologi gerakan islam dan Politik
Nahdlatul Ulama
Oleh :Khairul Ahmadi
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Keterbelakangan
baik secara mental, maupun ekonomi yang dialami bangsa Indonesia, akibat
penjajahan maupun akibat kungkungan tradisi, telah menggugah kesadaran kaum
terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa ini, melalui jalan pendidikan
dan organisasi. Gerakan yang muncul 1908 tersebut dikenal dengan
"Kebangkitan Nasional". Semangat kebangkitan memang terus menyebar ke
mana-mana setelah rakyat pribumi sadar terhadap penderitaan dan
ketertinggalannya dengan bangsa lain.
Sebagai
jawabannya, muncullah berbagai organisasi pendidikan dan pembebasan. Berangkat
dari komite dan berbagai organisasi, maka setelah itu dirasa perlu untuk
membentuk organisasi yang lebih mencakup dan lebih sistematis, untuk mengantisipasi
perkembangan zaman. Maka setelah berkordinasi dengan berbagai kyai, akhirnya
muncul kesepakatan untuk membentuk organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama Kebangkitan
Ulama pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926) Yang dipimpin oleh K.H. Hasyim
Asy'ari sebagai Rais Akbar.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimanakah sejarah
terbentuknya Organisasi NU ?
2.
Bagaimanakah struktur Organisasi NU ?
3.
Tujuan
dibentuknya NU ?
4.
Bagaimana NU –
Politik ?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
SEJARAH
BERDIRINYA NU
Ada
tiga orang tokoh ulama yang memainkan peran sangat penting dalam proses
pendirian Jamiyyah Nahdlatul Ulama (NU) yaitu Kiai Wahab Chasbullah (Surabaya
asal Jombang), Kiai Hasyim Asy’ari (Jombang) dan Kiai Cholil (Bangkalan).
Mujammil Qomar, penulis buku “NU Liberal: Dari Tradisionalisme Ahlussunnah ke
Universalisme Islam”, melukiskan peran ketiganya sebagai berikut Kiai Wahab
sebagai pencetus ide, Kiai Hasyim sebagai pemegang kunci, dan Kiai Cholil
sebagai penentu berdirinya.
Tentu
selain dari ketiga tokoh ulama tersebut , masih ada beberapa tokoh lainnya yang
turut memainkan peran penting. Sebut saja KH. Nawawie Noerhasan dari Pondok
Pesantren Sidogiri. Setelah meminta restu kepada Kiai Hasyim seputar rencana
pendirian Jamiyyah. Kiai Wahab oleh Kiai Hasyim diminta untuk menemui Kiai
Nawawie. Atas petunjuk dari Kiai Hasyim pula, Kiai Ridhwan-yang diberi tugas
oleh Kiai Hasyim untuk membuat lambang NU- juga menemui Kiai Nawawie. Tulisan
ini mencoba mendiskripsikan peran Kiai Wahab, Kiai Hasyim, Kiai Cholil dan
tokoh-tokoh ulama lainnya dalam proses berdirinya NU.
B. Organisasi
NU
Berikut
ini adalah daftar Ketua Rais Aam (pimpinan tertinggi) Syuriyah Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama Nama Awal Jabatan Akhir Jabatan :
1.
KH Mohammad Hasyim
Asy'arie 1926 1947
2.
KH Abdul Wahab
Chasbullah 1947 1971
3.
KH Bisri Syansuri 1972
1980
4.
KH Muhammad Ali Maksum
1980 1984
5.
KH Achmad Muhammad
Hasan Siddiq 1984 1991
6.
KH Ali Yafie (pjs) 1991
1992
7.
KH Mohammad Ilyas
Ruhiat 1992 1999
8.
KH Mohammad Ahmad Sahal
Mahfudz 1999 Petahana
C. Basis
pendukung
Dalam
menentukan basis pendukung atau warga NU ada beberapa istilah yang perlu
diperjelas, yaitu: anggota, pendukung atau simpatisan, serta Muslim
tradisionalis yang sepaham dengan NU. Jika istilah warga disamakan dengan
istilah anggota, maka sampai hari ini tidak ada satu dokumen resmipun yang bisa
dirujuk untuk itu. Hal ini karena sampai saat ini tidak ada upaya serius di
tubuh NU di tingkat apapun untuk mengelola keanggotaannya. Apabila dilihat dari
segi pendukung atau simpatisan, ada dua cara melihatnya.
Dari
segi politik, bisa dilihat dari jumlah perolehan suara partai-partai yang
berbasis atau diasosiasikan dengan NU, seperti PKBU, PNU, PKU, Partai SUNI, dan
sebagian dari PPP. Sedangkan dari segi paham keagamaan maka bisa dilihat dari
jumlah orang yang mendukung dan mengikuti paham kegamaan NU. Maka dalam hal ini
bisa dirujuk hasil penelitian Saiful Mujani (2002) yaitu berkisar 48% dari
Muslim santri Indonesia. Suaidi Asyari.memperkirakan ada sekitar 51 juta dari
Muslim santri Indonesia dapat dikatakan pendukung atau pengikut paham keagamaan
NU. Jumlah
keseluruhan Muslim santri yang disebut sampai 80 juta atau lebih, merupakan
mereka yang sama paham keagamaannya dengan paham kegamaan NU.[1]
Namun
belum tentu mereka ini semuanya warga atau mau disebut berafiliasi dengan NU.
Berdasarkan lokasi dan karakteristiknya, mayoritas pengikut NU terdapat di
pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra. Pada perkembangan terakhir
terlihat bahwa pengikut NU mempunyai profesi beragam, meskipun sebagian besar
di antara mereka adalah rakyat jelata baik di perkotaan maupun di pedesaan.
Mereka memiliki kohesifitas yang tinggi, karena secara sosial ekonomi memiliki
problem yang sama, serta selain itu juga sama-sama sangat menjiwai ajaran ahlus
sunnah wal jamaah.
Pada
umumnya mereka memiliki ikatan cukup kuat dengan dunia pesantren yang merupakan
pusat pendidikan rakyat dan cagar budaya NU. Basis pendukung NU ini cenderung
mengalami pergeseran. Sejalan dengan pembangunan dan perkembangan
industrialisasi, maka penduduk NU di desa banyak yang bermigrasi ke kota
memasuki sektor industri. Maka kalau selama ini basis NU lebih kuat di sektor
petani di pedesaan, maka saat di sektor buruh di perkotaan, juga cukup dominan.
Demikian juga dengan terbukanya sistem pendidikan, basis intelektual dalam NU
juga semakin meluas, sejalan dengan cepatnya mobilitas sosial yang terjadi
selama ini. Belakangan ini NU sudah memiliki sejumlah doktor atau magister
dalam berbagai bidang ilmu selain dari ilmu ke-Islam-an baik dari dalam maupun
luar negeri, termasuk negara-negara Barat. Namun para doktor dan magister ini
belum dimanfaatkan secara maksimal oleh para pengurus NU hampir di setiap
lapisan kepengurusan NU.
D.
Usaha
1. Di
bidang agama, melaksanakan dakwah Islamiyah dan meningkatkan rasa persaudaraan
yang berpijak pada semangat persatuan dalam perbedaan.
2. Di
bidang pendidikan, menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai
Islam, untuk membentuk muslim yang bertakwa, berbudi luhur, berpengetahuan
luas.Hal ini terbukti dengan lahirnya Lembaga-lembaga Pendidikan yang bernuansa
NU dan sudah tersebar di berbagai daerah khususnya di Pulau Jawa.
3. Di
bidang sosial budaya, mengusahakan kesejahteraan rakyat serta kebudayaan yang
sesuai dengan nilai keislaman dan kemanusiaan.
4. Di
bidang ekonomi, mengusahakan pemerataan kesempatan untuk menikmati hasil
pembangunan, dengan mengutamakan berkembangnya ekonomi rakyat.Hal ini ditandai
dengan lahirnya BMT dan Badan Keuangan lain yang yang telah terbukti membantu
masyarakat.
5. Mengembangkan
usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat luas. NU berusaha mengabdi dan
menjadi yang terbaik bagi masyrakat.
E.
Struktur
1.
Pengurus Besar (tingkat
Pusat).
2.
Pengurus Wilayah
(tingkat Propinsi), terdapat 33 Wilayah.
3.
Pengurus Cabang
(tingkat Kabupaten/Kota) atau Pengurus Cabang Istimewa untuk
4.
kepengurusan di luar
negeri, terdapat 439 Cabang dan 15 Cabang Istimewa.
5.
Pengurus Majlis Wakil
Cabang / MWC (tingkat Kecamatan), terdapat 5.450 Majelis Wakil Cabang.
6.
Pengurus Ranting
(tingkat Desa / Kelurahan), terdapat 47.125 Ranting.
Untuk
Pusat, Wilayah, Cabang, dan Majelis Wakil Cabang, setiap kepengurusan terdiri dari:
1.
Mustasyar(Penasihat)
2.
Syuriyah (Pimpinan
tertinggi)
3. Tanfidziyah
(Pelaksana Harian)
F.
Tujuan di bentuk nya organisasi NU
1.
Untuk
memelihara, melestarikan, mengembangkan, dan mengamalkan ajaran islam yang behaluan Ahlu Sunnah wal Jama'ah
serta menganut salah satu madzhab empat : Imam Syafi'i, Imam Maliki, Imam
Hambali, dan Imam Hanafi.
2.
Mempersatukan
langkah para ulama dan pengikutnya dalam melakukan kegiatan yang bertujuan
menciptakan kemaslahatan masyarakat, kemajuan bangsa, ketinggian harkat, dan
martabat manusia.
3.
Membangun dan
mengembangkan insan masyarakat yang bertaqwa kepada Allah Swt, cerdas,
terampil, berakhlak mulia, tentram, adil dan sejahtera.
4. Memurnikan pemahaman syariat islam[2]
G.
NU dan politik
Pertama
kali NU terjun pada politik praktis pada saat menyatakan memisahkan diri dengan
Masyumi pada tahun 1952 dan kemudian mengikuti pemilu 1955. NU cukup berhasil
dengan meraih 45 kursi DPR dan 91 kursi Konstituante. Pada masa Demokrasi
Terpimpin NU dikenal sebagai partai yang mendukung Sukarno. Setelah PKI
memberontak, NU tampil sebagai salah satu golongan yang aktif menekan PKI,
terutama lewat sayap pemudanya GP Ansor. NU kemudian menggabungkan diri dengan
Partai Persatuan Pembangunan pada tanggal 5 Januari 1973 atas desakan penguasa
orde baru.
Mengikuti
pemilu 1977-1982 bersama PPP. Pada muktamar NU di Situbondo, NU menyatakan diri
untuk 'Kembali ke Khittah 1926' yaitu untuk tidak berpolitik praktis lagi.
Namun setelah reformasi 1998, muncul partai-partai yang mengatasnamakan NU.
Yang terpenting adalah Partai Kebangkitan Bangsa yang dideklarasikan oleh
Abdurrahman Wahid. Pada pemilu 1999 PKB memperoleh 51 kursi DPR dan bahkan bisa
mengantarkan Abdurrahman Wahid sebagai Presiden RI. Pada pemilu 2004, PKB
memperoleh 52 kursi DPR.[3]
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Nahdlatul ‘Ulama sebagai jam’iyah diniyah adalah
wadah para Ulama’ dan pengikut-pengikutnya, dengan tujuan memelihara,
melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam yang berhaluan Ahlus
Sunnah wal Jama’ah. Nahdlatul ‘Ulama (NU) adalah merupakan gerakan keagamaan
yang bertujuan untuk ikut membangun dan mengembangkan insan dan masyarakat yang
bertaqwa kepada Alloh Swt, cerdas, trampil, ber-akhlaq mulia, tenteram, adil
dan sejahtera. NU mewujudkan cita-cita dan tujuannya melalui serangkaian
ikhtiar yang didasari oleh dasar-dasar faham keagamaan, yang membentuk
kepribadian khas Nahdlatul Ulama.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Kh. Wazir Ali. Lc 2012,”Hasil keputusan Basrul Masail PBNU Jombang”
Lajnah Ta’lif wannasyr (LTN-NU)
2.
Tim Penyusun Buku Aswaja PWLP Maarif NU Jatim “Pendidikan Aswaja Dan
ke-NU-an Kurikulum 2006”. Pimpinan wilayah Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa
Timur
3.
Wijaya, E.Juhana. 1999. Sejarah Nasional dan Sejarah Umum. Bandung : Cv
Armigo.
4.
Kh. Wazir Ali. Lc 2012,”Hasil keputusan Basrul Masail PCNU Jombang”
Lajnah Ta’lif wannasyr (LTN-NU) Tim Penyusun Buku Aswaja PWLP Maarif NU Jatim
“Pendidikan Aswaja Dan ke-NU-an Kurikulum 2006”.
[2] Pimpinan wilayah Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Timur Wijaya,
E.Juhana. Sejarah Nasional dan Sejarah
Umum. (Bandung
: Cv Armigo. 1999.) hal 200-201
Copy the BEST Traders and Make Money :
http://bit.ly/fxzulu
No comments:
Post a Comment